Home >> >>
PKS Tidak Gratiskan Atribut Kampanye
Senin , 31 Mar 2014, 03:36 WIB
Dok Republika
Logo PKS

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak menggratiskan atribut kepada massa kampanye akbar di Lapangan Purna MTQ, melainkan harus dibeli oleh kader, simpatisan dan pendukungnya.

"Baju tidak gratis, ini kita beli dari pengurus. Di PKS tidak ada yang gratis, malah kita bayar sebagai cara memperbesar partai," kata salah seorang kader PKS dari Kecamatan Rumbai Herman pada saat kampanye di Pekanbaru, Ahad (30/3).

Tidak gratisnya atribut itu terlihat dengan adanya pojok penjual baju atribut. Diantara barang dagangannya terlihat baju kaus berkerah, baju kaos oblong dan baju kurung untuk wanita. Selain itu juga ada pernak-pernik seperti pin, syal, dan bendo rambut bertuliskan PKS.

Harga baju ketika ditanyakan, untuk baju kaus berkerah Rp110 ribu dan baju kaos oblong Rp 70 ribu. Sedangkan baju kurung untuk wanita harganya Rp 90 ribu. Ketika ditanyakan apakah penjualnya merupakan orang dari PKS, penjual tersebut membenarkan.

"Iya, saya dari PKS, kenapa?," katanya yang ketika ditanyakan namanya tidak mau memberikan.

Febri, warga yang datang menyaksikan kampanye PKS mengatakan harga baju tersebut cukup mahal. Namun, menurutnya patut diapresiasi apa yang dilakukan PKS dengan menjual baju atribut.

Hal ini, kata dia, menandakan tidak adanya upaya mempengaruhi pemilih yang biasanya oleh partai lain diberikan baju ataupun atribut lainnya secara gratis. "Partai lain memberikan baju, kalau PKS malah menjual baju," katanya.

Sebelumnya Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Riau Suroyo, juga telah menyatakan bahwa dalam kampanye akbar, Partai nomor urut tiga ini tidak akan melakukan mobilisasi massa dalam artian tidak memfasilitasi massa.

"Kita memutihkan Pekanbaru bukan dengan cara mobilisasi masa. Kita tak mau cara-cara yang demikian itu, tetapi mengukur loyalitas masyarakat setempat terhadap PKS," katanya.

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar