Home >> >>
Pemilu Obati Rasa Rindu WNI di Beijing Terhadap Tanah Air
Senin , 31 Mar 2014, 10:14 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik melepaskan surat suara untuk dikirim ke panitia pemungutan luar negeri (PPLN) di Jakarta, Rabu (12/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilu legislatif di luar negeri tidak sekadar ajang menggunakan hak pilih bagi warga negara Indonesia. Pemilu juga mengobati rasa rindu mereka terhadap tanah air.

Seperti yang diceritakan Christine (27 tahun), WNI yang bermukim di Beijing, Cina. Pileg 2014 baru saja digelar Ahad (30/3) di Beijing. Menurut dia, pileg tak ubahnya seperti ajang reuni dan pesta mini bagi WNI yang menetap di Beijing dan sekitarnya.

"Masyarakat antusias sekali, beberapa mahasiswa datang nyoblos dengan T-shirt bertuliskan "I love Indonesia". Banyak juga pemilih yang datang pakai batik," kata Christine kepada Republika.

Waktu pencoblosan, Christine menceritakan, dimulai pukul 10.00 pagi hingga 16.00 sore. Menjelang makan siang, suasana Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing semakin ramai. Seperti tengah menggelar pesta.

Selain membangun tempat pemungutan suara, KBRI juga memasang lima tenda untuk kegiatan bazaar. Beragam penganan dan camilan khas Indonesia dijual pada bazaar tersebut. Mulai dari asinan, pempek, bumbu-bumbu masakan Indonesia, dan aneka camilan.

"Bisa dibayangkan, suasanya sangat ramai. Bukan hanya datang nyoblos trus pulang," ujar Christine.

Antusiasme pemilih yang cukup tinggi, lanjut dia, juga merupakan hasil kerja keras panitia pemilihan luar negeri (PPLN) Beijing. Sosialisasi tentang penyelenggaraan pemilu dilakukan sangat intensif. Bahkan PPLN menurutnya melakukan sosialisasi keliling ke beberapa kota di Cina. Memastikan semua WNI yang memiliki hak pilih datang pada hari pemungutan suara.

PPLN juga selalu mengirimkan surat elektronik dan pesan pendek kepada pemilih. Untuk menyampaikan perkembangan terbaru terkait lokasi, waktu, dan petunjuk untuk mengikuti pemilu.

Bagi Christine, pileg 2014 merupakan pemilu pertamanya di luar Indonesia. Saat ini dia bekerja di Radio China International, Beijing. "Saya sangat bangga memberikan suara hari ini. Siapapun yang menang nantinya, tidak akan menimbulkan perpecahan bangsa," ungkapnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan pemilu awal di 130 PPLN di luar negeri. Mulai 30 Maret sampai 6 April 2014. Meski dilaksanakan sebelum pemilihan dalam negeri, penghitungan suara tetap dilakukan bersamaan pada 9 April 2014 nanti.

Redaktur : Hazliansyah
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar