Home >> >>
Kekurangan Surat Suara di Maluku Sudah Teratasi
Senin , 31 Mar 2014, 11:01 WIB
Antara/Noveradika
Petugas Logistik KPU Kota Yogyakarta menunjukkan surat suara yang rusak di Gudang Pengelolaan Logistik Pemilu Kota Yogyakarta, Jumat (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kekurangan 16 ribu surat suara di Maluku telah teratasi, setelah KPU Pusat mengirim surat suara tambahan.

"Kekurangan 16 ribu lebih surat suara tersebut setelah dilaporkan Sekretariat KPU di 11 kabupaten/kota di Maluku dan telah dilaporkan ke KPU Pusat, di mana perusahaan yang menangani pencetakan telah mengirimkan kekurangannya, dua pekan lalu," kata Ketua KPU Maluku Musa Toekan, di Ambon, Senin.

Menurut Musa, semua surat suara telah berada di kantor KPU masing-masing kabupaten/kota dan siap didistribusikan ke panitia pemungutan kecamatan (PPK) maupun Panitia pemungutan suara (PPS) di setiap daerah, terhitung Selasa (1/4).

"Pengiriman akan dimulai satu April dengan mendapatkan pengawalan aparat kepolisian. Pengiriman pertama diutamakan untuk daerah yang jauh dari ibu kota kabupaten, terutama yang menggunakan transportasi laut," katanya.

Menyangkut kekurangan ribuan bilik suara di sejumlah kabupaten, Musa menegaskan, telah mengarahkan KPU masing-masing untuk membuatnya dengan menggunakan karton, tripleks atau material lainnya.

"Saya telah mengarahkan seluruh Komisioner KPU dari 11 Kabupaten/kota yang baru dilantik Sabtu (29/3), untuk menyiasati kekurangan bilik suara dengan membuatnya menggunakan bahan baku yang mudah diperoleh di daerah masing-masing," ujarnya.

Masing-masing KPU juga telah diinstruksikan segera mengajukan kebutuhan anggaran untuk pembuatan bilik suara tersebut, sehingga siap sebelum hari H pencoblosan pada 9 April mendatang.

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar