Home >> >>
Sasar Suara Buruh Migran, Caleg Ini Pantau Pemilu Luar Negeri
Senin , 31 Mar 2014, 11:03 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik melepaskan surat suara untuk dikirim ke panitia pemungutan luar negeri (PPLN) di Jakarta, Rabu (12/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan umum legislatif 2014 telah mulai digelar bagi warga negera Indonesia di sejumlah negara sejak Ahad (30/3) kemarin. Suara dari pemilih luar negeri ini akan dihitung pada 9 April 2014 nanti untuk daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II.

Pileg di luar negeri dijadwalkan KPU mulai 30 Maret hingga 6 April 2014. Pada 30 Maret pileg digelar di Beijing, Brazil, Hong Kong, Kopenhagen, Santiago, dan Shanghai.Komisi Pemilihan Umum (KPU) melansir jumlah daftar pemilih luar negeri (DPTLN) mencapai 2.025.005 pemilih.

Calon anggota legislatif (caleg) Partai Nasdem dari Dapil DKI II, Lathifa Anshori menjadikan suara pemilih luar negeri sebagai suara potensial yang bisa mengantarkannya ke Senayan. Caleg muda berusia 22 tahun itu mengaku melakukan sosialisasi pencalonannya kepada buruh migran di luar negeri yang dipandang sebagai kantong suaranya.

"Untuk hari pertama di luar negeri saya memantau di Hong Kong," kata Lathifa, Senin (31/3).

Pemilih luar negeri menjadi perhatian utama Lathifa karena menurutnya banyak WNI  yang belum mendapatkan kebebasannya untuk sekedar pergi ke KBRI atau KJRI untuk menyalurkan suaranya. Hal ini menjadi salah satu aspek yang akan diperjuangkannya di kursi legislatif. Lathifa mengharapkan dapat menggugah warga negara lain untuk mengijinkan warga kita untuk menyalurkan hak politiknya dalam pesta demokrasi per lima tahun ini. 

"Alasan saya maju dari Dapil DKI Jakarta II ini semata-mata untuk menyalurkan aspirasi masyarakat Indonesia di luar negeri yang sering kali tidak dihitung dalam pengambilan kebijakan," ujarnya.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : ira sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar