REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Wilayah Riau berjanji jika menjadi pemenang dalam Pemilihan Umum 2014 akan berkomitmen mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menyalurkan mesin pompa air hingga ke pelosok desa.
"Ini adalah langkah tepat dalam mengantisipasi kejadian karhutla di Riau," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Riau, Abdul Wahid kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, mesin pompa tersebut adalah sebagai upaya untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di pelosok pedesaan.
Untuk diketahui, demikian Wahid, peristiwa karhutla kebanyakan terjadi di wilayah pelosok yang berdekatan dengan kawasan hutan, jadi di sanalah yang seharusnya dikuatkan pengawasannya, termasuk dalam penyediaan fasilitas.
"Selain itu, juga akan ada orang-orang yang ditunjuk agar terus memantau situasi dan kondisi hutan serta kawasan lahan kosong secara rutin. Sehingga ketika terjadi kebakaran, dapat segera diatasi tanpa menunggu membesar," kata dia.
Menurut dia, rencana pemerintah daerah untuk membeli helikopter juga akan sia-sia.
"Itu rencana yang hanya akan menghamburkan uang saja. Lebih baik dana miliaran rupiah untuk helikopter itu dialihkan untuk membeli mesin pompa air," katanya.
Wahid mengatakan, helikopter adalah alat untuk memadamkan karhutla yang darurat, itu bukan sebuah antisipasi.
Saat ini yang diperlukan, kata dia, adalah langkah antisipasi bagaimana kebakaran lahan dan hutan jangan sampai meluas hingga mengakibatkan polusi asap.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Riau mewacanakan untuk membeli helikopter bertujuan memadamkan api akibat kebakaran lahan dan hutan yang setiap tahun melanda wilayah ini.
Rencana itu kemudian ditanggapi oleh para legislator Riau yang berencana menyetujui rencana penganggaran untuk unit helikopter tersebut.
"Kalau sempat ini terjadi, maka akan sia-sia, karena yang dibutuhkan saat ini adalah upaya antisipasi, bukan bagaimana mengatasi karhutla ketika telah terjadi," katanya.