Home >> >>
Pemuda Indonesia Diharap Tidak Golput
Selasa , 01 Apr 2014, 16:49 WIB
Golput

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diimbau untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 9 April mendatang. Koordinator Gerakan Indonesia Hebat, Hanira Halim mengatakan, penggunaan hak pilih dapat menentukan nasib bangsa Indonesia dalam lima tahun ke depan. 

Keputusan PDIP memberikan tiket capres kepada Jokowi, yang merepresentasikan kelompok muda membuatnya percaya dengan masa depan Indonesia. Untuk itu, Hanira dan beberapa perempuan muda mengampanyekan poster bertuliskan Akooh, Kamooh, Coblos, Nomor 4 di jalanan protokol Ibu Kota, Selasa (1/4). 

“Golput tidak akan menyelesaikan masalah. Golput berarti kita memberikan kesempatan kepada pihak yang tidak bertanggungjawab untuk curang dalam Pemilu 2014,” kata Hanira. 

Dia menjelaskan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan harapan pemuda terkait masa depan bangsa. Menurut dia, Gerakan Indonesia Hebat mengajak pemuda dan pemudi untuk lebih optimistis, peduli, dan siap bahu-membahu untuk membangun Indonesia menjadi lebih hebat.  

“Mari kita berkarya sesuai dengan bidang masing-masing yang dapat membanggakan bangsa daripada selalu menyalahkan pihak tertentu, lebih baik kita memberikan kontribusi baik dalam hal kecil dalam kehidupan sehari-hari,” kata Hanira. 

Dia menjelaskan, kampanye Gerakan Indonesia Hebat mendorong pemuda untuk tidak melakukan tawuran atau kegiatan negatif lainnya. Lebih baik, saran dia, mereka berpacu untuk meningkatkan prestasi di masing-masing, seperti di bidang akademis, olahraga, maupun kesenian. 

“Kita ini dianugrahi oleh kekayaan alam yang berlimpah, keberagaman suku, agama dan budaya juga sumber daya manusia yang potensial,” ujar Hanira. Modal itu diharapkannya sanggup membuat negara ini, berdiri sendiri tanpa tergantung dari bangsa lain. 

 

 

 

 

 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : erik purnama putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar