Home >> >>
PKS Pilih Kampanye Jalan Sehat daripada Goyang Aduhai
Ahad , 30 Mar 2014, 19:13 WIB
Istimewa
Hidayat Nur Wahid di depan massanya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengisi masa kampanye, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pancoran Jakarta Selatan menggelar jalan sehat di lapangan parkir Taman Makam Pahlawan Kalibata, Ahad (30/3). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 6.000 kader dan simpatisan PKS di seluruh kecamatan Pancoran. Sejak pukul 06.00 massa sudah memenuhi lokasi acara, dan pada pukul 07.00 wib massa melakukan jalan sehat mengelilingi TMP Kalibata.

Menurut Panitia acara yang juga Calon Legislatif (Caleg) DPRD DKI Jakarta Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Prima Kumara, acara ini sebagai bentuk lain PKS dalam mengisi masa kampanye. "Kampanye tidak harus hura-hura atau joget-jogetan, tapi bisa diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti jalan sehat ini. Selain sehat, acara ini juga menjadi ajang berkumpul keluarga, karena rata-rata simpatisan yang ikut acara ini datang bersama keluarga," ujarnya.

Prima mengatakan, yang terpenting dari seluruh rangkaian acara pemilu ini adalah keikutsertaan seluruh warga Jakarta untuk hadir di TPS pada 9 April mendatang. "Jangan golput, masih ada PKS yang akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karenanya, ajak keluarga dan tetangga untuk hadir di TPS, pintanya.

Hadir pula pada kesempatan itu Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta II Hidayat Nur Wahid. Ia mengatakan bahwa PKS bertekad untuk terus memutihkan Jakarta. "Tidak hanya di GBK, kita akan memutihkan Jakarta Hingga ke pelosok-pelosok Jakarta," cetusnya.

Dirinya juga membantah hasil survei yang mengatakan bahwa PKS adalah partai urutan kedua yang paling dibenci masyarakat. "Itu salah. Lihat sampai saat ini, di mana-mana kampanye PKS selalu dibanjiri masyarakat. Dimana-mana memutih, itu artinya PKS dicintai warganya," tegas Hidayat dalam siaran persnya.

Hidayat mengatakan bahwa PKS berhasil memberikan pendidikan politik kemasyarakat dengan menghadirkan cara berpolitik yang santun dan tidak mengajarkan politik uang. "Lihat!, Ribuan massa yang datang kemari datang dengan sukarela dan tidak ada yang dibayar," tutupnya.

Redaktur : Maman Sudiaman
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar