Home >> >>
KPU Minta PPLN Upayakan Pemilih LN Kembalikan Surat Suara
Rabu , 02 Apr 2014, 10:26 WIB
VOA
Persiapan pemilu di AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia pemilihan luar negeri (PPLN) diminta proaktif mengupayakan pemilih luar negeri yang memilih lewat pos untuk mengembalikan surat suara yang sudah diberikan kepada mereka tepat waktu.

"Kami imbau kawan-kawan PPLN dapat proaktif untuk mengingatkan kembali pemilih tersebut, supaya surat suara itu bisa dikirim balik tepat waktu. Sehingga bisa direkapitulasi sesuai jadwal," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, Rabu (2/4).

Menurutnya, pemilih luar negeri yang menyalurkan suaranya lewat pos cukup banyak. Terutama mereka yang berdomisili jauh dari kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Oleh PPLN, mereka dikirimi surat memilih dan lembaran kertas suara. Setelah pemilih mencoblos, surat suara dikirimkan kembali ke PPLN. "Kami masih berharap seluruh surat suara dikirim balik sampai 15 April mendatang," ujar Arief.

Surat suara tercoblos yang dikirimkan melalui pos akan direkapitulasi oleh PPLN. Jadwal rekapitulasi suara di PPLN direncanakan pada 10-15 April 2014.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja PPLN Wahid Supriyadi mengatakan penghitungan surat suara yang dicoblos melalui metode dropbox dan pos harus sudah sampai di seluruh PPLN paling lambat pada 17 April. Kemudian akan dikirimkan ke Jakarta berita acaranya.

"Untuk surat suara  yang lewat pos dan dropbox diberikan ke masing-masing PPLN pada 10-15 April.  Sebenarnya ada batas toleransi maksimal sampai 17 April karena saat itu semua harus sudah sampai ke kami, Pokja PPLN di Jakarta," kata Wahid.

Setelah seluruh perolehan suara melalui pos dan dropbox sampai di kemenlu, Pokja PPLN kemudian menyerahkan seluruh perolehan suara dari pemilih di luar negeri tersebut kepada KPU Pusat di Jakarta pada 18 April 2014.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar