REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdatul Ulama Sholahuddin Wahid mengatakan kecurang pemilu 2009 akan terulang di pemilu 2014. Hal itu sudah terlihat dari semua pelanggaran yang dilakukan peserta pemilu pada kampanye.
"Kecurangan tahun ini sudah pengulangan pemilu tahun 2009," katanya dalam diskusi barisan keamanan aspirasi rakyat terhadap kecurangan pemilu (Bakar) di Galery Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Jakarta Rabu (2/4).
Menurutnya, kecurangan yang pasti terjadi di pemilu 2014 seperti jual beli suara. Baik yang terjadi di internal paratai maupun di lintas partai. Selain itu kata dia, peserta pemilu masih beranggapan, tidak perlu repot-repot kampanye, jika masih bisa kampanye di KPU.
"Itu masih sering terjadi tapi kita memang susah membuktikannya. Maka dari itu media yang harus bisa mengungkap," katanya.
Sholahuddin menilai masyarakat saat ini, kurang antusias mengawal pemilu agar tidak terjadi kecurangan. Kata dia masyarakat lebih antusias mengawal kasus korupsi.
"Kita tidak terusik, marah atas adanya kecurangan, padahal kecurangan itu bentuk korupsi lain," katanya.