Akbar Tandjung menjadi pembicara dalam diskusi politik di Komplek Parlemen
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, Jusuf Kalla (JK) proaktif mendekati partai-partai politik agar dijadikan capres atau cawapres di pemilu 2014.
Sikap JK menurut Akbar tidak sejalan dengan putusan partai yang sudah menetapkan Aburizal Bakrie sebagai capres. "Pak JK dia proaktif mendekati partai-partai, bahkan sebagai capres," kata Akbar saat dihubungi Republika, Rabu (2/4).
Akbar mengakui dirinya memang bersedia maju sebagai cawapres. Namun menurut Akbar kesediannya itu berbeda dengan JK yang proaktif melobi partai-partai politik. "Saya tidak lakukan pendekatan ke partai-partai. Tapi kalau ada yang meminta saya bersedia," ujarnya.
Akbar menolak jika kesediaannya maju menjadi cawapres bakal memecah-belah kekuatan Golkar yang sudah lebih dahulu menjadikan Ical capres. Sebab menurutnya menjadi capres dan cawapres merupakan dua hal yang berbeda.
Hal ini, imbuh Akbar, berbeda dengan JK yang juga bersedia menjadi cawapres maupun capres. "Saya tidak langgar putusan partai karena saya bersedia cawapres, bukan cawapres seperti Pak JK," katanya.
Menurut Akbar namanya mulai digadang-gadang menjadi cawapres ketika ada lembaga survei (CSIS) yang memasukan dirinya sebagai salah satu cawapres potensial. Hasil survei itu, imbuh Akbar, kemudian ditanyakan wartawan kepadanya.
"Wartawan tanya apakah saya bersedia kalau ada partai yang ingin menjadikan saya cawapres? Saya bilang bersedia saja," ujarnya.