Home >> >>
Anis Minta Massa PKS Doakan Kesembuhan Pasien Autis
Rabu , 02 Apr 2014, 16:41 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyampaikan orasinya saat kampanye terbuka di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengajak massa yang hadir dalam kampanye terbuka di Banjarmasin untuk mendoakan kesembuhan penderita autisme di Indonesia.

"Hari ini merupakan Hari Peduli Autisme se-Dunia, mari kita doakan kesembuhan bagi saudara-saudara kita yang menderita autisme, maupun yang di dalam keluarganya ada yang menderita autisme," kata Anis Matta mengawali orasi di Gedung Olahraga Hasanuddin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (2/4).

Anis Matta juga mengajak kader dan simpatisan PKS yang hadir untuk mendoakan dunia kedokteran agar semakin maju dan mampu mengobati autisme.

Hari Peduli Autisme se-Dunia ditetapkan oleh PBB dan diperingati sejak 2008. Hari Peduli Autisme se-Dunia adalah salah satu dari sedikit hari yang ditetapkan untuk individu berkebutuhan khusus untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian dunia pada autisme dan penderitanya.

Dalam kampanye itu Anis juga kembali mengisahkan cerita Nabi Yusuf yang terperosok ke dalam sumur dan keluar menuju istana sebagai analogi perjalanan PKS.

"Kisah ini selalu saya ulangi dalam ceramah-ceramah saya. Bahwa setahun lalu PKS terperosok ke dalam sumur dan kini sudah keluar berjalan menuju istana," kata dia. Untuk mencapai istana, lanjut Anis, PKS harus bekerja keras menjadi pemenang tiga besar nasional di Pemilu Legislatif 2014.

"Saya datang di Banjarmasin, supaya kader-kader bekerja lebih keras mencapai target ini," kata dia. Dari Kalimantan Selatan, PKS menargetkan mendapat tiga kursi DPR RI dari dua daerah pemilihan (Dapil) di Kalimantan Selatan pada Pemilu Legislatif 2014.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar