REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin menilai Indonesia sedang berada dalam kondisi tersesat. Untuk mengakhirinya, masyarakat diimbau untuk tidak memilih calon Presiden yang diangapnya ‘tanggung-tanggung’.
Dia mengatakan, pilihlah pemimpin yang memang cerdas dan punya kompetensi. Pelaksanaan pemilu 2014 ini dianggap sebagai satu harapan untuk memutus masa transisi Indonesia. Parlemen serta Presiden terpilih nanti harus membawa perubahan.
“Namun saya ragu kalau nanti parlemen diduduki oleh petahana yang kinerjanya saat ini belum terbukti, bagaimana?” kata Din dalam acara dialog politik, kemarin.
Dia menjelaskan, pihaknya memiliki kader legislatif yang dipercaya untuk melaksanakan harapan tersebut. Hanya saja, ia enggan menjelaskan, siapa saja orang tersebut. Menurutnya, caleg yang juga kader Muhammadiyah tersebar di semua parpol. “Tidak etis kalau saya sebutkan. Nanti bisa dikira arahan,” ujar dia.
Din menyatakan, politik dan Muhammadiyah memang berbeda, namun tidak bisa dipisahkan. Dalam sejarahnya, organisasi tersebut memang tidak pernah memasuki politik kekuasaan, namun ia mengakui, ada sumbangsih besar terhadap bangsa.