Home >> >>
KPU NTT Prioritaskan Penyaluran Logistik Daerah Terpencil
Kamis , 03 Apr 2014, 11:07 WIB
Petugas KPUD mempersiapkan logistik Pemilu 2014 untuk didistribusikan ke PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di gudang logistik KPUD Temanggung, Jawa Tengah, Senin (24/3). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Timur memprioritaskan penyaluran logistik pemilu legislatif untuk sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di daerah terpencil dan sulit akses transportasi.

"Hal ini untuk mengantisipasi kendala yang bakalan terjadi saat penyalurannya, yang dapat mengganggu pelaksanaan pemilu," kata Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Timur Maryanti Luthurmas Adoe di Kupang, Kamis.

Dengan begitu diharapkan semua kebutuhan logistik yang akan dipakai pada saat pencoblosan, tidak terlambat tiba.

"Ini semua hanya untuk kelancaran dalam pelaksanaan pencoblosan, sekaligus mengikuti perintah aturan bahwa H-1 pelaksanaan pencoblosan, logistik sudah harus berada di tempat pemungutan suara," katanya.

KPU, kata Maryanti, mengambil kebijakan itu, dengan mempertimbangkan kondisi geografis wilayah Nusa Tenggara Timur yang kepulauan tersebut. Sedangkan untuk tempat pemungutan suara di daerah yang mudah dijangkau dan akses tranportasi yang lancar, baru akan disalurkan ke setiap TPS melalui panitia pemungutan suara (PPS), paling lambat H-1 pencoblosan.

Hal ini, menurut Maryanti, untuk menjaga kondisi kemanan semua logistik, termasuk surat suara yang akan digunakan dalam pelaksanaan 9 April. "Kami tidak menginginkan kotak suara dan logistik lainnya berada berlama-lama di PPS di setiap kelurahan, demi keamanan logistik itu," kata Maryanti.

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar