Home >> >>
Ups, KPU DIY Salah Cetak Undangan Pemilu
Kamis , 03 Apr 2014, 17:06 WIB
Para pengunjuk rasa mengkritisi parpol peserta Pemilu di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis (27/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Surat undangan bagi masyarakat untuk memilih di tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Yogyakarta ditemukan salah cetak. Surat undangan yang seharusnya mencantumkan waktu pemilihan hanya sampai pukul 13.00 WIB tetapi ditulis sampai selesai.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan surat undangan tersebut. Namun setelah diteliti ternyata ada kesalahan cetak pada waktu pemilihan.

"Kami juga sudah meminta PPS mengganti waktu pencoblosan hanya sampai pukul 13.00 WIB,” katanya, Kamis (3/4). Aturan penutupan pemilihan di TPS hingga pukul 13.00 WIB ini diidasarkan atas surat edaran KPU. Ini dilakukan agar penghitungan hasil pemilihan lebih longgar.

Surat undangan memilih yang dibagikan sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 304.437 pemilih. Distribusi surat undangan memilih dilakukan dari PPS ke Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) lalu ke pemilih.

"Jika sampai H-3 sebelum Pemilu, ada pemilih yang belum mendapat surat undangan memilih dapat menghubungi KPPS atau PPS," katanya.

Sedangkan bagi pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Khusus dan DPT Tambahan juga akan mendapatkan surat undangan memilih. Namun belum didistribusikan.

Secara terpisah anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Keparakan, Mergangsan, Windratmoko mengatakan, formulir C6 rencananya baru akan didistribusikan ke KPPS hari ini. Ini karena undangan harus ditandatangani Ketua KPPS.

”Pada Kamis ini Ketua KPPS baru akan dilantik oleh PPS. Jadi dibagikan setelah KPPS dilantik. Kita juga diminta menyosialisasikan pemengutan suara hanya sampai jam satu siang,” katanya.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Yulianingsih
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar