REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Ukhuwah Islamiyah yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada umat Islam agar mencegah politik uang dan suap menyuap (risywah) yang dilarang Islam.
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa berharap masyarakat tidak terpedaya dengan politik uang. Ia berharap masyarakat mau menginfakkan hak suara tanpa mengharapkan uang.
"Masyarakat agar infak suara mengharapkan ibadah, bukan uang. Sehingga kandidat yang terpilih bisa dipercaya karena ini amanat umat," kata mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini, Kamis (3/4) di kantor MUI.
Selain Perwakilan Muslimat NU, Forum Umat Islam (FUI) juga mengecam keras upaya kelompok pemilik modal dan konglomerat hitam yang berupaya mendikte dan mengendalikan perpolitikan Indonesia, baik untuk kepentingan bisnis maupun kepentingan lainnya.
FUI mendukung seruan MUI agar umat Islam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 9 April secara cerdas dengan senantiasa mengikuti pilihan hati. Serta memilih caleg muslim atau muslimah yang berakhlakul karimah, jujur, mampu nenunaikan amanah, amar ma'ruf nahi munkar.
Dalam kesempatan ini hadir diantaranya pimpinan NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, DMI, PERTI, DDII, Al Jamiyatul Washliyah, Mathlaul Anwar, GUPPI, Al Ittihadiyah, Persis, Al Irsyad Al Islamiyah, Muslimat NU, dan PP Aisyiah.