Home >> >>
SBY Klaim Telah Penuhi Janji Kampanye 2004 dan 2009
Kamis , 03 Apr 2014, 19:49 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan orasi politik saat rapat umum Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim telah memenuhi janji-janji kampanyenya pada 2004 dan 2009. Meski pun, diakui masih ada masalah dan pekerjaan rumah ke depan. 

Ini yang ia harapkan dapat disempurnakan Demokrat pada pemerintahan mendatang. "Saya sampaikan janji besar jika Demokrat berhasil dan jika saya terpilih menjadi presiden. Saya sampaikan lima tahun ke depan Indonesia lebih sejahtera, aman, damai, dan demokratis," katanya, Kamis (3/4). 

Menurutnya, ia telah menetapkan beberapa sasaran untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera. Misalnya mendorong pertumbuhan ekonomi, dunia usaha, dan sektor riil. Kemudian, memperkuat makro ekonomi, infrastruktur, investasi, pendidikan, dan kesehatan. Termasuk juga meningkatkan peran perempuan dan mengurnagi pengangguran serta kemiskinan.

Sasaran lainnya adalah mencapai Indonesia yang lebih aman dan damai. Mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI, integrasi nasional, kedaulatan negara, keamanan dalam negeri. 

Termasuk menghentikan separatisme bersenjata di Aceh, serta konflik komunal di Poso dan Ambon. Kemudian memperkokoh harmoni dan integrasi sosial dan memperkuat toleransi kehidupan beragama. "Yang dua terakhir ini harus diperkuat di masa depan," katanya. 

Untuk mencapai Indonesia yang lebih adil, ia juga merasa telah memperkuat keadilan sosial, kesetiakawanan sosial, dan hukum. Juga memberantas KKN dan penyimpangan hukum. Serta meningkatkan penghormatan HAM. "Perlu dicatat, 10 tahun terakhir tidak ada pelanggaran berat," katanya. 

Menurutnya, itu adalah janji yang ia dan Demokrat tawarkan pada 2004. "Sekarang saya persilakan untuk menilai apakah sasaran besar itu tercapai dalam 10 tahun ini. Meskip un ada sasaran yang belum dicapai tapi ada saran yang telah dihasilkan," katanya. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Esthi Maharani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar