Kampanye Dangdut Erotis Bentuk Kegagalan Parpol
Jumat , 04 Apr 2014, 16:45 WIB
Antara/Rudi Mulya
Sejumlah penyanyi dangdut menghibur massa saat kampanye Partai Golongan Karya (Golkar) di Lapangan Desa Baron, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (27/3).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan, kasus erotisme di area panggung kampanye masih banyak terjadi. Menurutnya, ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Hiburan dangdut erotis pada kampanye, ujar Asrorun, memberikan tontonan yang sangat tidak mendidik. Seharusnya kampanye tidak diwarnai erotisme tapi justru memberikan politik yang benar kepada rakyat.
"Penampilan hiburan erotis malah menunjukkan caleg dan parpol yang akan duduk di kursi legislatif sebagai pembuat kebijakan terlihat gagal. Mereka malah tidak memberikan pendidikan politik tapi menampilkan erotisme, kalau dangdut erotis ini dilihat anak-anak, akan jadi apa bangsa kita," ujar Asrorun.
Pemantauan pelanggaran kampanye, terang Asrorun, dilakukan KPAI secara langusng di area kampanye, penerimaan aduan langsung dari masyarakat secara langsung maupun lewat email. Juga melalui berita dari berbagai media untuk dipantau dan dianalisis.
Redaktur |
: |
A.Syalaby Ichsan |
Reporter |
: |
Dyah Ratna Meta Novia |