Home >> >>
Ini Yang Diminta Pengusaha Kepada Partai Penguasa Baru
Sabtu , 05 Apr 2014, 11:54 WIB
Logo Apindo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi mengungkapkan apapun partai yang berkuasa dan siapapun presidennya mendatang harus memperhatikan dunia bisnis di Indonesia karena dengan tumbuhnya perekonomian bisa menekan tingkat pengangguran.

"Saya melihat dalam kampanye mereka kan ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, nah ini yang harus dilakukan yaitu memperhatikan dunia usaha salah satunya di Jawa Tengah yang merupakan provinsi padat penduduk," ujarnya di Semarang, Sabtu (5/4).

Diharapkan pemimpin maupun wakil rakyat yang terpilih tidak sekedar memberikan janji melainkan bukti, bagaimana cara merealisasikan hal tersebut para pengusaha menyerahkan ke Pemerintah dan akan mengikuti peraturan yang berlaku.

Frans mengatakan beberapa kendala yang masih dihadapi Jawa Tengah di antaranya infrastruktur mulai dari pelabuhan, bandara, dan minimnya pasokan listrik, jika faktor-faktor tersebut tak diperhatikan maka bisa menghambat laju ekonomi.

"Selain itu yang perlu dipikirkan adalah kepastian hukum di bidang pertanahan dan tak kalah penting mengenai Undang-Undang nomor 13 tahun 2013 yang menyulitkan perusahaan untuk berkembang," jelasnya.

Menurutnya Undang-Undang yang salah satunya mengatur tentang sistem pengupahan tenaga kerja mengakibatkan pengusaha enggan mengembangkan usahanya, sehingga rencana perluasan industri yang seharusnya bisa menyerap banyak tenaga kerja baru tak teralisasi.

"Saya selaku pengusaha melihat UU nomor 13 tahun 2013 ini tidak sempurna dan seharusnya segera direvisi karena cukup memberatkan bagi pengusaha besar yang memiliki banyak karyawan," ujarnya.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah dengan bertumbuhnya sektor industri di Indonesia maka ke depan tidak perlu ada lagi pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri karena sudah terserap oleh industri di dalam negeri.

"Tidak perlu lagi ada kasus Satinah karena ternyata masih banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh TKI yang saat ini berada di luar negeri, kalau industri kita kuat kan tidak perlu dipusingkan dengan kejadian seperti ini."

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar