REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- PDI Perjuangan mengusung duet Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani pada hari terakhir kampanye nasional, Sabtu (5/4). Mega dan Puan didampuk sebagai juru kampanye nasional di Klaten dan Sukoharjo. Dua kota ini merupakan basis salah satu basis suara PDIP.
Di Klaten kampanye PDIP berpusat di Stadion Trikoyo. Sedangkan di Sukoharjo kampanye PDIP berpusat di Alun-alun Satyanegara. Megawati dan Puan datang sekitar pukul 12:00 WIB. Dalam orasi politiknya Megawati menjelaskan alasan memilih Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres). "Saya melihat rakyat sangat ingin pemimpin yang benar-benar bisa menjadi pemimpin di Republik Indonesia," kata Megawati.
Megawati mengingatkan pencapresan Jokowi hanya akan terjadi apabila PDIP bisa meraih suara 20 persen dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. "Begitu diumumkan suara PDIP lebih dari 20 persen, Pak Jokowi yang saya capreskan resmi menjadi capres," ujar Megawati.
PDIP tidak sekadar mengejar kemenangan dengan mencapreskan Jokowi. Megawati menjelaskan Jokowi dicapreskan karena PDIP percaya Jokowi bisa memimpin Indonesia sesuai UUD 1945. Dengan begitu PDIP berharap cita-cita kemerdekaan menyejahterakan rakyat Indonesia bisa benar-benar terwujud. "Bagaimana penati bisa punya tanah, anak bisa sekolah, kesehatan lebih baik dari sekarang," katanya.
Megawati menyatakan sudah saatnya Indonesia mendapat pemimpin lebih baik. Pemimpin yang tidak hanya mengandalkan uang untuk pencitraan dan menggunakan alat kekuasaan untuk memenangkan pemilu. Untuk itu Megawati meminta kader PDIP membuktikan keinginan mereka menjadikan Jokowi presiden. " Saya akan tunggu tanggam 9 April, kalau suara PDIP lebih 20 persen kalian yang ada di sini berarti patuh," ujar Megawati.
Sementara itu Puan Maharani dalam orasi politiknya mengatakan tanggal 9 April 2014 merupakan tahun pembuktian perjuangan PDIP yang telah bertahun-tahun. "Inilah tahun penentuan politik kita," kata Puan.
Puan mengajak seluruh kader PDIP menjaga suara partai. Kader partai jangan sampai lengah dengan berbagai hasil survei yang sudah memprediksi PDIP sebagai pemenang pemilu. "Karena bukan tidak mungkin ada pihak yang menghalangi-halangi kemenangan PDIP," katanya.
Selama 15 tahun terakhir, Sukoharjo selalu menjadi kabupaten penyumbang suara terbesar PDIP di Jawa Tengah. Puan berharap hal ini bisa terus dipertahankan. "Sukoharjo harus membuktikan sebagai penyumbang suara nasional PDIP terbesar," ujarnya.