Home >> >>
Sebanyak 9.000 Aparat Kepolisian Amankan Pemilu di Aceh
Ahad , 06 Apr 2014, 11:53 WIB
Dua personel polisi dari unit Gegana bersenjata lengkap menjaga kawasan kampanye Partai Aceh (PA) di lapangan Rancong, Muara Satu, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (2/4). (Antara/Rahmad)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 9.000 aparat kepolisian dari Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) disiagakan untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) yang akan berlangsung pada 9 April 2014 mendatang.

''Pegamanan ketat akan dilakukan saat minggu tenang, pelaksanaan pencoblosan, perhitungan suara, penetapan pemenang hingga pasca penetapan pemenang,'' ujar Kapolda NAD, Irjen Pol Husein Hamidi di Mapolda NAD, Banda Aceh, Ahad (6/4).

Kapolda menyebutkan, Mabes Polri juga telah megirimkan 334 personilnya. Pengamanan Pileg juga dibantu 1.000 personil dari aparat TNI dan 1.412 personil Linmas untuk pengamanan Pileg di Banda Aceh. Tiga SSK ditempatkan di tiga titik rawan di Aceh yakni Aceh Barat, Aceh Utara, dan Bireun. 

''Selain dengan cara persuasif, kami juga melakukan razia di jalan setiap harinya. Nanti setiap TPS juga akan dijaga beberapa aparat kepolisian. Saat ini aparat kepolisian juga sudah menjaga keamanan di setiap kantor kelurahan dan kantor kecamatan,'' tutur Kapolda yang menegaskan akan mengambil tindakan tegas bagi pembuat teror dan kekerasan, khususnya kekerasan bersenjata.

Diungkapkan Kapolda, dalam mengantisipasi keamanan dalam sebulan terakhir ini, polisi berhasil mengamankan berbagai jenis senjata tajam dan senjata api serta narkoba. Di Kota Banda Aceh, sebanyak 40 senjata tajam di sita dan empat senjata api. Empat bal (paket) ganja kering, 14 sepeda motor dan tiga mobil tanpa dilengkapi surat lengkap yang diduga hasil curian juga berhasil diamankan. Enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta Banda Aceh.

''Dengan ketatnya penamanan kami berharap masyarakat akan lebih tenang dan Pemilu berjalan sukses tanpa kekerasan dan konflik,'' terang Kapolda yang telah menginstruksikan untuk meningkatkan razia di seluruh wilayah NAD. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Rusdy Nurdiansyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar