Home >> >>
TNI Petakan Konflik Kerawanan Pemilu
Ahad , 06 Apr 2014, 13:10 WIB
republika.co.id
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TNI AD melakukan pemetaan atas potensi kerawanan pemilu yang akan berlangsung Rabu (9/4) mendatang. Hal tersebut berlangsung dalam teleconference bersama Pangdam dan KPU daerah seluruh Indonesia.

Kasad Jendral TNI Budiman mengatakan, berdasarkan data, pihaknya mengindikasikan tingginya potensi konflik sosial terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan dan Aceh. Sedangkan untuk masalah distribusi logistik berada di Jawa Barat dan Papua.

“Kalau Papua karena kondisi geografis, sedangkan di Jabar karena masalah kesalahan dan kerusakan bahan-bahan logistik,” kata Budiman dalam paparannya, Ahad (6/4).

Dia menambahkan, pihaknya siap membantu kelancaran pemilu. Pangdam seluruh Indonesia diminta mengerahkan prajurit hingga satuan teritorial untuk mengamankan berlangsungnya proses tersebut. TNI AD juga akan memfasilitasi helikopter untuk kebutuhan itu.

Dari hasil laporan para Pangdam di seluruh wilayah, Budiman menambahkan, akan mengirimkan helikopter ke Kodam III Siliwangi, Kodam IV Diponogoro dan Kodam V Brawijaya. Selain itu, Kodam VII Wirabuana akan memperoleh suku cadang pesawat agar helikopter dapat beroperasi.

“Sisa dari suku cadang untuk kebutuhan helikopter di Kodam VII Wirabuana, langsung terbangkan ke Kodam IX Udayana untuk cadangan,” ujar dia.

Kemudian, untuk Kodam XVII Cendrawasih, pihaknya sudah memberangkatkan helikopter menggunakan pesawat Hercules ke daerah tersebut. Dia menambahkan, masih terdapat banyak persediaan helikopter bagi kodam yang memerlukannya.


Redaktur : Fernan Rahadi
Reporter : Andi Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar