Home >> >>
Duh! Ratusan TKI Terancam Kehilangan Hak Suaranya
Ahad , 06 Apr 2014, 17:57 WIB
Antara/Ismar
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 796 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru saja diberangkat dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sejak Januari hingga Maret 2014 terancam tidak bisa menyalurkan suaranya pada Pemilu Legislatif.

"Kami belum menerima dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi perihal adanya pemberangkatan TKI ke luar negeri tersebut, karena hal tersebut tidak menutup kemungkinan mereka tidak bisa memberikan suaranya pada pileg ini," kata Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Dede Haryadi, Ahad (6/4).

Menurut Dede, seharusnya sebelum berangkat ke luar negeri untuk menjadi TKI mereka dibekali formulir A5, tapi sampai saat ini belum ada satupun yang melapor kepada pihaknya. Bahkan, dari dinas terkait juga tidak ada tembusannya, sehingga ratusan TKI yang baru diberangkatkan itu tidak bisa memberikan suaranya.

Sesuai peraturan mereka yang akan menggunakan suaranya di daerah atau negara lain harus melapor kepada KPU minimalnya H-10 pemungutan suara, sehingga dengan adanya laporan ini sudah dipastikan mereka tidak bisa menggunakan hak pilihnya.

Kondisi seperti ini pihaknya sangat menyayangkan karena mempengaruhi angka golongan puting atau golput pada pileg 2014 ini.

"Seharusnya lembaga atau orang yang bersangkutan melapor dahulu sebelum berangkat ke negara tujuan bekerjanya sehingga kami bisa menyiapkan form A5 nya. Jika sudah seperti ini sudah pasti mereka tidak bisa memberikan suaranya pada 9 April nanti," kata Dede.

Sebelumnya, Disnakertrans Kabupaten Sukabumi memberangkatkan 796 TKI terhitung sejak Januari sampai Maret dengan rincian 70 perempuan dan satu laki-laki ke Bahrain, 13 wanita dan satu laki-laki ke Hongkong.

Untuk ke Oman sebanyak 396 perempuan dan satu laki-laki, kemudian ke Qatar sebanyak 61 perempuan dan satu laki-laki, 28 orang ke Singapura seluruh perempuan, 46 perempuan dan tiga laki-laki ke Taiwan dan Uni Emirat Arab sebanyak 147 perempuan.

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar