REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antisipasi rumah sakit untuk menyediakan layanan bagi calon legislatif (caleg) yang tidak terpilih dinilai tepat. Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan, upaya caleg tertentu yang menggelontorkan banyak dana ke masyarakat tidak menjamin mereka pasti terpilih sebagai anggota dewa.
"Caleg akan stres karena tidak sesuai harapan mereka. Karena sudah menebar banyak uang, ternyata pemilih memilih sesuai pilihan mereka," kata Donal di kantor ICW, Ahad (6/4).
Menurut dia, praktik politik uang di masyarakat semakin mudah ditemukan menjelang hari pemilihan. Hal itu tentu menganam integritas pelaksanaan Pemilu 2014.
Namun, ia yakin praktik pelanggaran itu tidak dapat ditindak Bawaslu dan Panwaslu. Pasalnya, masyarakat sekarang semakin cerdas dalam menentukan pilihannya.
Hanya saja, ungkap dia, persoalan itu mulai diantisipasi tim sukses caleg. Caranya adalah pemberian uang dilakukan setelah warga menunaikan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS). Bukti foto hasil suara di TPS kalau sesuai akan dikirim ke caleg sebagai syarat pencairan dana.
Kendati demikian, ia bersyukur caleg yang gemar bagi-bagi uang tidak selalu otomatis terpilih. "Ini karena politik uang tidak ada sanksi," kata Donal.