Satgas partai Gerindra menghadiri Hari Jadi partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad (23/3). (Republika/Agung Supriyanto)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra menyatakan, berkomitmen untuk menghormati masa tenang yang berlangsung tiga hari. Ketua Umum Gerindra Suhardi mengatakan, seluruh jajaran sudah diinstruksikam untuk taat aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Karena itu, segala atribut kampanye partainya sudah dibersihkan pada malam hari terakhir masa kampanye.
Suhardi yang maju dari dapil Daerah Istimewa Yogyakarta mengakui, mungkin masih ada sisa-sisa poster dan spanduk partai yang masih tertempel di tempat umum. Namun, ia menjamin jumlahnya sangat sedikit sekali.
Bahkan, kalau masih terlihat mencolok, bisa jadi itu luput dari pandangan satgas Gerindra yang ditugaskan membersihkan atribut kampanye. Dia malah melihat atribut partai lain lebih mencolok mata lantaran belum diturunkan.
Karena itu, ia mempersilakan Panwaslu untuk menurunkan atribut Gerindra jika memang masih tersisa dan belum dibersihkan. "Saya kira di Yogya, atribut kampanye Gerindra sudah bersih. Komitmen kami pada hari terakhir kampanye, malah sudah dibereskan," ujar Suhardi, Ahad (6/4).
Menurut Suhardi, Gerindra mencoba menjunjung tinggi ketaatan terhadap rambu pemilu 2014. Atas dasar itu, ia meyakini partai tidak memiliki niatan untuk melanggar aturan.
Salah satu hal yang dihindari adalah tidak melakukan kampanye terselubung pada masa tenang. Karena Gerindra merasa cukup dengan masa kampanye, yang selalu dihadiri massa yang luar biasa.
Bahkan, ia berani mengklaim partai bentukan Prabowo Subianto tersebut tidak akan melakukan pelanggaran selama tiga hari yang sakral ini.
"Kita komitmen hormati masa tenang. Soal atribut, kita bergerak aktif membersihkannya sendiri dengan mengutus petugas partai," kata guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.