Home >> >>
Baliho Caleg Masih Banyak Terpasang di Kota Medan
Ahad , 06 Apr 2014, 18:00 WIB
Petugas Pol PP, menurunkan Alat Peraga Kampanye (APK) di wilayah Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jatim, Rabu (29/1). (Antara/Saiful Bahri)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Alat peraga masih banyak yang terpasang di berbagai ruas jalan utama di Kota Medan, pada hari pertama masa tenang. 

Pantauan di sejumlah ruas jalan utama di Medan seperti Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Asia, Jalan Pandu, Jalan Sudirman, Ahad, alat peraga kampanye yang terpasang itu umumnya berbentuk baliho berukuran besar.

Alat peraga kampanye berupa papan reklame (billboard) juga masih banyak yang terpasang milik calon anggota legislatif (caleg) dari berbagai partai politik peserta Pemilu 2014.

Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut Divisi Pegawasan dan Humas Aulia Andri mengatakan, proses penertiban tersebut masih berlangsung yang dilaksanakan jajaran Panitia Pengawaslu Pemilu (Panwaslu) kabupaten/kota bekerja sama dengan pemkab/pemkot. "Hingga H-1 pemungutan suara (Selasa, 8/4) semua harus sudah bersih," katanya.

Ketua Panwaslu Kota Medan Teguh Satya Wira membenarkan hal tersebut. Namun untuk hari pertama masa tenang tersebut, Panwaslu Kota Medan masih memberikan kesempatan bagi parpol dan caleg untuk menertibkan alat peraganya sendiri.

Pada Ahad malam, Panwaslu dan Pemkot Medan akan berupaya menertibkan seluruh alat peraga kampanye tersebut, baik berupa baliho maupun yang terpasang di papan reklame.

Dalam penertiban itu, seluruh penyelenggara Pemilu seperti KPU hingga Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panwaslu tingkat kecamatan, hingga kepala lingkungan akan dilibatkan.

"Pemkot Medan juga akan mengerahkan alat berat milik Dinas Pertamanan untuk menertibkan alat peraga yang masih tersisa," kata Teguh.

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar