Home >> >>
Syarikat Islam Minta Umat Tak Tertipu Popularitas
Ahad , 06 Apr 2014, 18:47 WIB
Para pengunjuk rasa mengkritisi parpol peserta Pemilu di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis (27/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syarikat Islam menghimbau agar umat Muslim jangan memilih calon pemimpin yang tak amanah dan ingkar janji. Umat pun diminta tak tertipu oleh popularitas caleg atau capres tertentu.  

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Syarikat Islam (SI) Rahardjo Tjakraningrat meminta umat mencari informasi mendalam terkait para pemimpin yang ada. Sehingga tak tertipu hingga lima tahun ke depan.

"Kita himbau agar umat cerdas memilih pemimpin, bukan hanya populer. Dilihat juga apakah ia pernah mengingkari janji yang sudah disumpahkan kepadanya," ujar Rahardjo, Ahad (6/4). 

Dalam Islam, katanya, pemimpin penting untuk memegang janji yang telah diucapkan. Jika terbukti melanggar janji tersebut, maka sudah menjadi kewajiban bagi ormas untuk mengingatkan.

Rahadjo mengungkapkan, hal ini tidak untuk merujuk pada satu kasus saja. Tetapi kepada calon wakil rakyat yang hampir sebagian besar merupakan wajah lama. 

Mereka yang pada pemilu sebelumnya pernah berjanji. Namun sebagian besar mereka tidak menepati janji tersebut. 

Sedangkan untuk capres, ia tidak secara secara terbuka mengarahkan pada capres tertentu. "Masyarakat bisa menilai mana bakal capres yang telah mengingkari janjinya," ujarnya. 

Ia pun berharap 10 juta anggota SI dapat berperan aktif menjadi pemilih cerdas pada pemilu 2014. Sehingga dapat memperbaiki kualitas para pemimpin sesuai kaidah yang telah disampaikan Alquran dan hadits.

Warga SI juga dihimbau tidak terjebak dalam permainan politik uang dan menghindari memilih partai politik yang menjadi sarang koruptor. Karena jejak korupsi tersebut telah merugikan masyarakat lima tahun lalu. 

Sehingga bila mereka dipilih kembali mungkin lima tahun mendatang masyarakat kembali dirugikan. "Ini pentingnya melihat caleg muka lama yang pernah ingkar janji agar jangan dipilih," tegasnya.

Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat tidak golput pada pemilu mendatang. Karena suara umat Islam sangat menentukan terpilihnya pemimpin bangsa yang berkualitas untuk lima tahun mendatang.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Amri Amrullah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar