REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Kepolisian Resor Sintang Kalimantan Barat menyatakan siap mengamankan pelaksanaan Pemilu legislatif 9 April mendatang, terutama di titik-titik rawan dalam pelaksanaan pemungutan suara.
"Untuk daerah rawan konflik, saya lihat dan menilai masing-masing daerah punya karakteristik masing-masing. Titik rawannya pun beda-beda," kata Kapolres Sintang Ajun Komisaris Besar (Pol) Veris Septiansyah dihubungi di Sintang, Minggu.
Veris mengungkapkan ada daerah yang rawan gesekan antarcaleg, ada daerah rawan gesekan antarparpol dan ada juga yang "adem ayem" tapi terjadi gesekan antara caleg dengan penyelenggara pemilu.
Untuk antisipasi terjadinya konflik, lanjutnya Polres Sintang sudah membuat rencana pengamanan pemilu per kegiatan mulai dari kampanye, distribusi logistik, hari pemilihan dan perhitungan suara.
"Rencana pengamanan pemilu ini sudah dibuat sampai jajaran bawah seperti Polsek," ungkapnya.
Dia mengatakan untuk pengamanan hari "H" pemilu, Polres Sintang akan mengerahkan 2/3 kekuatan atau sekitar 383 personil. Polres Sintang mengupayakan setiap TPS ada anggota kepolisian yang mengamankan pelaksanaan pemilu. Tapi jika pola ini digunakan maka dibutuhkan kurang lebih 1.000 personil.
"Anggota kami tidak cukup. Jadi kami upayakan TPS-TPS yang dekat di-regrouping dan diamankan oleh satu personil," katanya lagi.
Dia mengatakan kini juga sudah melakukan langkah-langkah preventif dalam pengamanan pemilu seperti melakukan latihan-latihan pra-operasi, sisbangkota, cipta kondisi dan sinergis fungsional. "Kami sudah merangkul semua elemen untuk sinergis fungsional dalam mengamankan pemilu," ujarnya.