Home >> >>
Said Aqil Gelar Istighatsah Bersama Pimpinan Parpol
Senin , 07 Apr 2014, 17:38 WIB
Republika/Agung Fatma Putra
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam kapasitas sebagai pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqofah menggelar istighatsah atau doa bersama untuk Pemilu damai bersama sejumlah pimpinan partai politik di Jakarta, Senin.

Kegiatan bertajuk "Istighatsah pimpinan partai politik bersama Kang Said" itu digelar di halaman pesantren Said Aqil di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pimpinan parpol yang hadir antara lain Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi S, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, dan Ketua DPP Partai Golkar Rully Khairul Azhar.

Hadir juga Sekjen PBNU Marsudi Syuhud, pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam, dan sejumlah tokoh agama.

Said Aqil menyatakan kegiatan itu sama sekali tidak bermuatan politik, apalagi dukung mendukung.

"Melalui istighatsah ini kita memohon agar pemilu berlangsung dengan damai dan mendapat ridha dari Allah," kata Kang Said, panggilan akrab kiai lulusan Universitas Ummul Qura Mekkah, Arab Saudi, itu.

Menurut dia, Indonesia beruntung memiliki organisasi kemasyarakatan seperti NU, yang bisa menjadi perekat bagi elemen bangsa yang tersekat dalam kotak-kotak politik, apalagi menjelang pemilu.

Di Timur Tengah, kata dia, tidak ada ormas yang mampu menjadi perekat bagi kekuatan politik yang saling berebut pengaruh, sehingga konflik politik yang terjadi cenderung menjadi tajam.

"Tentu kami berharap pimpinan parpol bisa bersikap sebagai negarawan yang mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari kepentingan yang lain," ujar Said Aqil.

Para pimpinan parpol yang hadir menyambut baik acara doa bersama yang ditujukan untuk pemilu damai tersebut.

Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi menegaskan meskipun dalam pemilu terjadi persaingan antarparpol, namun PPP tidak menganggap parpol lain sebagai lawan politik

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar