Home >> >>
Warga NU Dilarang Golput
Senin , 07 Apr 2014, 17:46 WIB
Republika/Yasin Habibi
Ketua PB NU Said Aqil Siradj saat berpidato dalam Harlah ke-90 Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Senin (27/5) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rakyat mesti memanfaatkan pileg 2014 sebagai momentum mengubah nasib menjadi lebih baik. Karenanya, harus menggunakan kedaulatannya dalam memilih wakil rakyat yang bisa memperjuangkan nasib mereka hingga lima tahun mendatang. 

"NU sudah menginstruksikan warga Nahdliyin jangan golput," kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj di Jakarta Selatan, Senin (7/4).

Said mengatakan, pemilu merupakan agenda nasional yang bertujuan membawa bangsa lebih baik. Jangan sampai agenda mulia yang menelan biaya besar ini gagal mencapai tujuan lantaran publik terlampau apatis.

Sebenarnya, kata dia, sikap apatis publik terhadap pemilu bisa dipahami. Karena apatisme atau pilihan menjadi golput terjadi karena rasa frustasi rakyat terhadap partai politik. 

Rakyat kecewa karena pemilu yang diselenggarakan berulang-ulang tidak membawa rakyat pada perubahan yang lebih baik dan substansial. "Masyarakat frustasi dengan keadaan. Berkali-kali pemilu kok tidak ada perubahan," ujarnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar