Dua personel polisi dari unit Gegana bersenjata lengkap menjaga kawasan kampanye Partai Aceh (PA) di lapangan Rancong, Muara Satu, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (2/4). (Antara/Rahmad)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemetaan wilayah rawan di Pemilu tahun ini oleh Polri akan diiringi dengan penambahan pasukan pengamanan. Mabes Polri mengungkapkan, daerah-daerah paling rawan seperti Aceh dan Papua akan dikirim dukungan pasukan untuk mengamankan Pemilu di sana.
"Wilayah-wilayah paling rawan seperti Aceh, Papua dan satu lagi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan ditambahkan personelnya,” ujar Wakapolri Komjen Badrodin Haiti usai rapat koordinasi pengamanan Pemilu di Jakarta kemarin.
Badrodin menjelaskan, ke Aceh, Mabes Polri akan memberikan bantuan satu Detasemen Brimob yang ditambah dengan tim intelejen. Tak hanya itu, pasukan Densus 88 juga disiagakan untuk meredam kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Di Papua, 2 SSK pasukan ditambahkan untuk memperkuat patroli wilayah yang medannya masuk dalam kategori berat. Selain itu, pasukan juga akan dibantu oleh TNI yang masuk dalam patroli gabungan.
“Untuk NTT juga ada 1 SSK, seain itu di wilayah Jawa ini, Polda Metro, Jawa Barat, dan Jawa Tengah akan mendapat tambahan pasukan 993 personel,” kata dia.
Badrodin berujar, nantinya konsep pengamanan dalam meredam segala potensi kericuhan yang ada tidak lantas akan langsung ditindak tegas. Menurut dia, pendekatan komunikasi akan didahulukan sebelum tindak lanjut diambil. “Tentu kami akan buka dulu dengan dialog, tidak langsung,” kata perwira bintang tiga ini.