Capres dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama menyanyi di hadapan massa simpatisan partai dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama diyakini mampu mendatangkan pemilih di luar kalangan Nahdliyin. Para pencinta musik dangdut dan fans fanatisnya diperkirakan cenderung mendukung 'satria bergitar' tersebut.
Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan, setiap capres yang hendak diusung PKB tentu memiliki keunggulan. Meski ia mengklaim Rhoma mampu menghadirkan pemilih baru di luar kantung suara NU, namun kadidat lain juga punya keunggulan.
"Sekarang suara PKB di NU sudah optimal karena nahdiyin bersatu mendukung PKB, ditambah suara pendukung di luar NU, Rhoma mampu hadirkan mereka," kata Marwan pada RoL, Selasa (8/4).
Berdasarkan data Survei Indikator Politik, PKB berada di posisi keempat sejajar dengan Partai Demokrat setelah PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra, dengan perolehan sebesar 7,2 persen. Menurutnya, 2014 ini suara NU tidak lagi terpecah.
Dia menjelaskan, keunggulan calon lain, Mahfud MD mampu menghadirkan pemilih di luar NU dari kalangan akademisi dan masyarakat menengah ke atas. Sedangkan Jusuf Kalla akan memenangkan suara sebagian warga Indonesia bagian timur.
"Setiap calon punya basis massanya masing-masing. Siapa yang akan maju dari PKB, nanti kita tentukan," ujarnya.
Direktur Eksekutif Survei Indikator Politik, Buhanuddin Muhtadi menambahkan, besarnya jumlah swing voters mencapai 19,8 persen dinilai menjadi penentu keberhasilan partai politik (parpol) memenangkan Pemilu 2014.
"Kemenangan parpol ditentukan dari seberapa besar upaya partai mendekati orang-orang yang belum menentukan pilihan," kata dia.
Mantan wapres Jusuf Kalla mengatakan, belum ada parpol yang secara resmi meminangnya sebagai capres. Namun, ia tidak mempermasalahkan eksistensinya saat ini di Golkar atau PKB. Menurut dia, kalau harus menjabat sebagai pimpinan negara, fokusnya hanya untuk membenahi bangsa.