REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Tempat pemungutan suara (TPS) kawasan rawan bencana (KRB) di Kabupaten Boyolali menjadi perhatian serius dalam Pileg 9 April 2014. KPU setempat telah melakukan antisipasi bila terjadi bahaya di sana.
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, merupakan KRB. Salah satunya Desa Tlogolele, kawasan paling dekat Gunung Merapi yang menjadi 'pelanggan' bencana tanah longsor, erupsi lava panas maupun banjir lahar dingin.
''Langkah anntispasi dilakukan menyusul aktivitas Merapi, belakangan ini,'' kata Pargito, anggota KPUD Kabupaten Boyolali Divisi Sosialisasi Hubungan Antar Lembaga dan Pendidikan Pemilih, Selasa (8/4).
Dikabarkan, selaras dengan ketentuan undang-undang, jika terjadi bencana saat coblosan Pileg 2014, maka akan dibuat TPS khusus di lokasi yang aman atau coblosan di lokasi yang berdampak bencana diulang.
KPU sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali guna melakukan identifikasi wilayah yang rawan bencana untuk menyiapkan langkah antisipasi.
Kawasan lereng Gunung Merapi, kata Pargito, patut diantisipasi. Meskipun sejauh ini status Gunung Merapi masih dinyatakan aktif normal, perlu dilakukan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Dia menjelaskan, belakangan aktivitas Merapi yang menunjukkan peningkatan. Seperti, embusan asap maupun letupan kecil.
Kerawanan bahaya bencana ini, menurutnya, tidak hanya berpatokan pada jarak TPS. Namun, didasarkan potensi bencana yang mungkin saja terjadi saat gelaran Pileg 2014 besok.