REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sisi kanan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tertutup banner raksasa menjelang hari pencoblosan, 9 April. Dalam banner berukuran 22x22 meter itu terpampang tulisan 'Pilih yang Jujur".
Tiga orang pemanjat tebing terlihat membentangkan banner raksasa itu. Ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar KPK dalam mendukung penyelenggaraan pemilu berintegritas. Lembaga antirasuah itu sudah menggulirkan program Pemilu Berintegritas yang mengajak peran serta semua stakeholder.
"Pilih yang Jujur merupakan tagline yang kami angkat dalam pelaksanaan program ini," ujar Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, saat memberikan sambutan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/4).
Tagline itu, menurut Adnan, lebih ditujukan pada masyarakat yang sudah mempunyai hak untuk memilih. Dengan harapan, menurut dia, masyarakat pemilih dapat menggunakan suaranya secara jujur. "Dan memilih orang-orang yang jujur yang akan menjadi pemimpin bangsa ini ke depan," kata dia.
Sebagai pemilih, menurut Adnan, masyarakat harus dapat berpikir rasional dalam menentukan pilihan. Jangan sampai, ia mengatakan, pemilih hanya mengikuti orang lain, pengaruh ikatan keluarga, organisasi, atau pun ketokohan seseorang. "Masyarakat harus memiliki dan mempertahankan nilai-nilai kejujuran dengan berani menyatakan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan yang ada," ujar dia.
Adnan juga mengingat masyarakat yang mempunyai hak pilih tidak tergiur dengan politik uang. Ia mengatakan, pemilih harus mempunyai independensi dan keteguhan hati dalam menentukan pilihan. "Untuk bebas memilih tanpa ada tekanan serta tidak tergiur dengan janji-janji dan iming-iming dari caleg," kata dia.
Pemilu, menurut Adnan, mempunyai posisi sangat strategis dalam menentukan masa depan negara lima tahun yang akan datang. Karena itu KPK turut serta untuk memastikan penyelenggaraan pemilu yang bersih dengan harapan akan melahirkan pemimpin berintegritas. KPK mengajak masyarakat untuk memilih wakilnya yang memiliki rekam jejak dan latar belakang jujur dan antikorupsi. "Mampu membawa bangsa Indonesia ke arah lebih baik," ujar dia.
Pemasangan banner raksasa ini merupakan rangkaian langkah KPK dalam mendukung pemilu berintegritas. Lembaga yang dipimpin Abraham Samad cs itu antara lain sudah melakukan berbagai kajian, mengirim surat terbuka untuk keluarga Indonesia, dan mengingatkan akan potensi gratifikasi pada caleg incumbent. KPK juga berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk membentuk gugus tugas dalam mengawal pemilu.
Adnan mendorong masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih untuk menggunakan suaranya pada pemilu mendatang. Ia mengatakan, satu suara akan sangat berarti untuk masa depan bangsa ini. "Selamat mencoblos dan jangan salah pilih wakil rakyat. Pilih yang jujur," ujar dia.