Home >> >>
Jelang Pemilu, KPU Gelar Doa Bersama
Selasa , 08 Apr 2014, 13:09 WIB
Penyandang disabilitas mengikuti simulasi pemilu yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di gedung KPU, Jakarta, Jumat (4/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Jelang pemungutan suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka menggelar doa bersama. Harapannya, pelaksanaan pemilu 9 April 2014 di Kabupaten Bangka dapat berjalan dengan baik dan tak terjadi kekacauan.

"Kita adakan doa bersama dengan tokoh agama yang ada di Kabupaten Bangka dengan tujuan agar pelaksanaan pileg 9 April berjalan aman dan tanpa dicederai oleh tindakan apa pun," kata ketua KPU Bangka, Zulkarnaen di Sungailiat, Selasa (8/4).

Ia mengatakan, doa bersama jelang pemilu dihadiri tokoh agama, Bupati Bangka, utusan partai politik dan seluruh Komisioner KPU Kabupaten Bangka.

"Mudah-mudahan dengan doa bersama ini proses pesta demokrasi berjalan damai. Seluruh petugas KPU sampai tingkat paling bawah mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan masyarakat bisa memberikan hak pilihnya tanpa paksaan," ujarnya.

Masyarakat diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya. Ia juga berharap calon anggota legeslatif yang terpilih nantinya dapat membawa kabupaten Bangka kepada kondisi yang lebih baik.

"Kesuksesan pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab partai politik dan penyelenggara pemilu. Namun juga seluruh masyarakat pun harus ikut serta mensuksekan pemilu yang akan dilaksanakan esok hari," katanya.

Bupati Bangka Tarmizi meminta masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya pada pemilu. Sarena sangat menentukan kelangsungan pembangunan di daerah, dan kehidupan berbangsa dan negara.

"Masyarakat yang sudah memiliki hak pilih agar dapat menggunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani," ujarnya

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar