REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Hong Kong minta Pemilu ulang di Hong Kong disaksikan oleh National Democratic Insitute (NDI) Amerika Serikat.
"Bara JP Amerika Serikat telah menulis surat kepada NDI, meminta bantuan agar menyaksikan pemilu legislatif ulang di Hong Kong. Ini keterlaluan, masa PDIP hanya 52 persen. Terjadi pencurian suara," kata Ketua Bara JP Hong Kong, Tri Sugito, dalam siaran persnya yang diterima ROL, Selasa (8/4).
Tri mengatakan, tidak percaya lagi kepada pejabat pemerintah Indonesia sekarang ini. "Mereka penuh tipu, lebih baik kita minta Pemilu/Pileg ulang yang disaksikan pengamat negara asing," tambahnya.
Bara JP Hong Kong sudah yakin ada permainan. Oleh karena itu pihaknya akan segera mengadu ke Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), sekaligus meminta NDI menjadi saksi dalam pemilu legislatif ulang. "Kami bukan mau mempermalukan Indonesia, tapi mempermalukan Presiden SBY," tegas Tri.
Sebelumnya, PDIP merilis pemungutan suara di Hong Kong dan Tiongkok dimenangkan PDIP. Di Hong Kong PDIP meraih 52 persen suara. Sedangkan di Tiongkok sebesar 60 persen. "Kapan mau maju kalau suara rakyat dikebiri oleh tikus-tikus TPS," tegasnya.