Dua personel polisi dari unit Gegana bersenjata lengkap menjaga kawasan kampanye Partai Aceh (PA) di lapangan Rancong, Muara Satu, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (2/4). (Antara/Rahmad)
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-Hari tenang dinodai dua peristiwa kekerasan di Aceh. Peristiwa pertama terjadi Kuta Blang, Bireuen yakni pengrusakan mobil dinas Camat Kuta Blang oleh orang tak dikenal, Selasa (8/4).
Saat ini Camat Kuta Blang, Munir sedang membuat laporan ke Polsek Kuta Blang dan menunjukkan bukti mobil yang dirusak yakni mobil dinas Toyota Kijang kapsul warna hijau nomor polisi BL 132 Z.
''Saat saya masuk kedalam warung kopi, tiba-tiba datang seorang lelaki tak dikenal dengan membawa balok kayu yang langsung memukul kaca depan mobil, lalu pelaku juga mematahkan kaca spion sebelah kanan,'' ujar Munir dalam laporanya ke Polsek Kuta Blang.
Peristiwa kekerasan kedua terjadi di Gampong Blang Malou, Kecamatan Tangse, Sigli yakni terjadi aksi pengeroyokan tiga Satgas Partai Nasional Aceh (PNA) oleh massa bersenjata kayu pada Ahad (6/4).
Insiden itu terjadi ketika Satgas PNA Pidie yang menggunakan tiga mobil dan 15 sepeda motor pulang membersihkan alat peraga kampanye PNA di wilayah Tangse. Dampak insiden itu ketiga Satgas PNA, Asmadi Jailani (35), Putra (30), dan Mahdi (35) mengalami luka-luka.
Berdasarkan laporan ke Polres Pidie, peristiwa terjadi saat Satgas PNA Pidie mengenakan seragam dan atribut satgas mengendarai dua unit mobil pikap dan satu minibus Avanza berangkat dari Sigli ke Tangse untuk membersihkan alat peraga kampanye PNA.
Di Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Satgas PNA menurunkan alat peraga kampanye PNA. Namun, tiba-tiba dari mikrofon masjid di gampong tersebut terdengar pengumuman supaya masyarakat ke luar membawa senjata tajam untuk mengusir provokator yang masuk kampung. Sebagian masyarakat keluar dengan parang dan kayu di tangan. Massa tersebut mengejar Satgas PNA yang sedang menurunkan atribut kampanye partainya.
Melihat gelagat tak menguntungkan itu, Satgas PNA bergegas meninggalkan Gampong Blang Pandak. Namun, sesampai di Gampong Blang Malou, warga yang menggunakan senjata tajam dan kayu telah menghadang. Untungnya, aksi penghadangan itu tidak memunculkan bentrok fisik.
Setelah Satgas PNA pergi, ternyata ada satu Satgas PNA lainnya bernama Asmadi Jailani singgah di rumah Bakhtiar Syakaliani (38) di Gampong Blang Malou untuk Shalat Ashar. Sehingga Asmadi dan Bahtiar menjadi sasaran pengeroyokan.
'Kasus itu sudah ditangani pihak kepolisian,'' terang juru bicara (jubir) DPD PNA, Thamren Ananda kepada Republika di Banda Aceh, Selasa (8/4).