Home >> >>
Perludem: Oknum Penawar Jasa Sangat Nekat
Selasa , 08 Apr 2014, 15:31 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini menilai langkah yang dilakukan oleh oknum-oknum yang menawarkan jasa pemenangan untuk parpol dan caleg, dinilai sangat nekat. Karena bagaimanapun juga situasi penyelenggara pemilu saat ini sudah sedemikian terbuka dengan institusi pengawas yang berlapis-lapis seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP).

"Tidak punya perhitungan sama sekali dan sudah gelap mata, betul-betul seorang pencari keuntungan sejati," kata Titi saat dihubungi RoL pada Selasa (8/4). Menurut Titi kecurangan dalam penyelenggaran pemilu saat ini akan sangat sulit untuk berkelit. Sebagai penyelenggara pemilu akan selalu diawasi oleh Bawaslu. Sedangkan pelanggaran kode etik akan terus diawasi oleh DKPP. Begitu pula sesama partai yang saling mewaspadai satu sama lain.

"Maka jika ingin melakukan kecurangan, untuk bisa selamat seseorang harus bekerja sama dengan semua partai," lanjutnya. Tetapi Titi juga mengingatkan bahwa masih ada masyarakat dan media yang akan selalu mengawasi para caleg dan parpol.

Tindakan yang dilakukan oknum-oknum itu adalah tindakan orang nekad dan bodoh. Dia juga menyarankan sabaiknya DKPP mengungkapkan secara tuntas dan terbuka siapa oknum yang melapor dan yang dilaporkan karena menjelang proses pemungutan suara.

"Biar masyarakat bisa mendapat referensi partai atau caleg yang curang, dan juga didaerah yang juga ditengarai curang itu," ujarnya. Dengan begitu pemilih akan lebih berhati-hati dan akan lebih intens mengawasi.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Umi Nur Fadilah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar