Home >> >>
Jangan Pilih Caleg Perokok, Mengapa?
Selasa , 08 Apr 2014, 19:32 WIB
AP
Merokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sebagai warga negara yang baik, Anda besok harus memberikan suara pada pemilihan legislatif (pileg) 2014. Tapi, bagaimana mau memilih. Kenal saja tidak dengan para calon legislatif (caleg) itu.

Untuk memudahkan Anda, Praktisi Kesehatan, Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, menyarankan untuk tidak memilih caleg perokok. Tapi pilihlah caleg yang peduli pada kesehatan. Mengapa begitu?

Sebab Indonesia saat ini dalam keadaan gawat darurat dalam hal jumlah perokok. Diberbagai negara dimana angka perokok terus menurun, di Indonesia malah sebaliknya,  presentasi jumlah perokok diatas 15 tahun  terus meningkat.

Sudah banyak bukti dan dengan kasat mata bahwa  perokok menemui ajalnya  akibat dari rokok tersebut. Berbagai penelitian terus membuktikan bahwa rokok menjadi penyebab berbagai penyakit.

"Momen PILEG 2014 merupakan momen dimana kita bisa menekan jumlah perokok. Dengan memilih caleg yang tidak merokok berarti kita juga telah berupaya untuk menekan jumlah perokok," ujarnya kepada wartawan dalam surat elektroniknya.

Peraturan daerah untuk mengendalikan jumlah perokok dan pengawasan atas Perda tersebut tidak akan berjalan efektif jika lembaga legislatif diisi oleh orang-orang yang merokok. "Bahkan yang menyedihkan justru asap rokok mendominasi di sebagian ruang-ruang publik di lembaga legislatif tersebut," ungkapnya.

Redaktur : Agung Sasongko
Reporter : Dessy Susilawati
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar