Home >> >>
Romo: Pilih Caleg yang Melayani Rakyat
Selasa , 08 Apr 2014, 20:45 WIB
Aktivis Resimen Mahasiswa (Menwa) Jayakarta beraksi damai mengajak warga untuk menggunakan hak suaranya dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (7/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Katolik Romo FX Mudji Sutrisno mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan Pileg sebagai momentum perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Dia menyarankan, meskipun masyarakat tidak mengetahui latar belakang calon legislatif (caleg), warga bisa mempercayakan untuk menjatuhkan suaranya ke parpol.

Tentu saja yang harus dihindari adalah parpol yang terkenal korup atau mendukung kejahatan kemanusiaan. Menurut dia, parpol yang memiliki rekam jejak buruk tidak perlu diberi kesempatan lagi untuk memimpin.

Lebih baik lagi, kata dia, suara diberikan kepada caleg yang punya rekam jejak positif atau sudah terbukti bekerja dengan baik. "Saya pikir masyarakat sudah tahu, pilih caleg atau pemimpin yang mau mendengarkan dan melayani rakyat, jujur, dan memiliki pribadi kuat, serta berintegritas" kata Romo ketika dihubungi, Selasa (8/4).

Menurut dia, masa sosialisasi yang pendek memang membuat masyarakat tidak terlalu mengenal caleg. Meski begitu, ia mengajak warga untuk tetap menggunakan hak suaranya demi terpilih pemimpin yang baik. Pasalnya, bagaimanapun juga mempercayakan pilihan kepada caleg berpotensi bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Dia juga ingin agar ke depan muncul lagi tokoh seperti Gus Dur. Romo menilai, model kepemimpinan mantan pendiri PKB tersebut sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia yang plural.

"Kemajemukan yang diperjuangkan Gus Dur harus diteruskan. Ini karena kita punya kebebasan beragama yang harus dijunjung tinggi," kata Romo.

Redaktur : Julkifli Marbun
Reporter : Erik Purnama Putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar