REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah kelompok bernama Partai Golongan Putih menyerukan kepada rakyat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 9 April. Namun, kelompok ini meminta calon anggota legislatif (caleg) dari seluruh partai yang dipilih adalah yang nomor urut paling bawah.
"Gerakan coblos caleg paling bawah ini merupakan salah satu cara untuk mendukung hukuman mati bagi koruptor dan mengurangi tindakan korupsi yang banyak dilakukan caleg-caleg incumbent yang menduduki nomor atas dalam Pemilu Legislatif," kata Koordinator kelompok tersebut, Doni Istyanto Hari Mahdi, Selasa (8/4).
Menurut Doni yang pada pekan lalu mendaftarkan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait penghapusan penerapan syarat-syarat Hukuman Mati dalam Undang-Undang Pemberantasan Korupsi, mengajak para pemilih untuk mencoblos caleg terbawah dengan asumsi mereka masih bebas dari korupsi dan bukan merupakan elite parpol.
Meski begitu, Doni yang mendukung hukuman mati untuk koruptor ini juga mengakui bahwa gerakan ini tidak menjamin korupsi bisa tuntas. "Karena sifat dasar manusia itu serakah, apabila sudah dekat dengan kekuasaan," katanya.