Petugas Logistik KPU Kota Yogyakarta menunjukkan surat suara yang rusak di Gudang Pengelolaan Logistik Pemilu Kota Yogyakarta, Jumat (7/3).
REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gubernur Maluku, Said Assagaff memastikan kekurangan 2.300 surat suara kebutuhan pemilihan umum legislatif di Kota Tual, Maluku, dilipat dalam pesawat yang terbang dari bandara Internasional Pattimura Ambon, Rabu pagi.
"Surat suara tersebut diterbangkan ke Tual, tadi pagi, sekitar pukul 08.00 WIT dan diputuskan dilipat dalam pesawat," katanya, usai coblos di TPS 11 Amantelu, Karang Panjang, Ambon, Rabu.
Hanya saja, Gubernur tidak tahu surat suara tersebut untuk kebutuhan Pileg apa. "Saya hanya dilaporkan kekurangan 2.300 surat suara, selanjutnya berkoordinasi untuk menangani," katanya.
Kekurangan surat suara berdasarkan koordinasi dengan Wali Kota Tual, M.M. Tamher dan KPU setempat, baru diketahui pada Selasa(8/4) petang, sekitar pukul 17.00 WIT.
Selanjutnya melalui koordinasi KPU Maluku dan KPU Pusat diangkut pesawat Lion Air yang tiba di bandara Internasional Pattimura Ambon, Rabu pagi, sekitar pukul 07.00 WIT.
"Kami sepakati Sekretaris KPU Maluku, Arsyad Rahawarin mengantar surat suara tersebut ke Tual didampingi sejumlah petugas untuk melipatkanya dengan pengawalan aparat keamanan," ujar Gubernur.
Sedangkan sembilan Kabupaten dan Kota Ambon berdasarkan koordinasi dengan para Bupati maupun Wali Kota tidak ada masalah dengan logistik Pileg.
"Jadi saya mengimbau 1.202.191 pemilih tersebar di sembilan Kabupaten dan dua Kota di Maluku agar mendatangi 3.805 TPS dan menyalurkan hak politiknya sebagai cerminan tanggung jawab warga negara Indonesia," ujarnya.
Apalagi, stabilitas keamanan di Maluku saat ini cukup baik sehingga tidak ada alasan untuk para pemilih ragu mendatangi TPS.
"Jangan ragu dan tidak ada teror karena aparat keamanan sejak dini telah mengamankan tahapan penyelenggaraan Pileg. Apalagi, peran masyarakat untuk memelihara stabilitas keamanan semakin tinggi," kata Gubernur.
Gubernur yang didampingi Wagub, Zeth Sahubua itu optimistis tingkat partisipasi pemilih saat Pileg di Maluku akan tinggi.
"Kesadaran politik masyarakat Maluku semakin tinggi dan nantinya tercermin dari tingkat partisipasi saat Pileg maupun nantinya Pilpres pada 9 Juli 2014," ujar Gubernur.
Sebanyak 1.202.191 pemilih nantinya menentukan anggota DPR - RI asal Maluku yang hanya memiliki empat kursi dari Calegnya sebanyak 48 orang, sedangkan DPD - RI juga empat orang dari 25 Caleg.
Begitu pun memilih 45 anggota DPRD Maluku periode 2014 - 2019 serta DPRD sembilan Kabupaten dan dua Kota.