Home >> >>
Baru Pertama Kali Nyoblos, Pramono Edhie Berkeringat
Rabu , 09 Apr 2014, 09:20 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Peserta Konvensi Calon Presiden Pramono Edhie menyampaikan visi misi saat 'Meet The Press' di Sekretariat Konvensi Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (8/1). Dalam keterangannya Pramono Edhie, Koruptor harus dimiskinkan bukan dihukum mati.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mantan Kepala Staf Angkatatan Darat (KSAD), Purn Pramono Edhie Wibowo untuk pertama kalinya memberikan suaranya dalam Pemilu 2014. Karena selama ini, sebagai petinggi TNI, ia tidak boleh memberikan suaranya untuk menjaga netralitas TNI. 

"Saya tadi keringetan karena baru pertama kali nyoblos setelah 38 tahun aktif di TNI," kata dia usai memberikan suara di TPS 06, Nagrak, Gunung Putri, Cikeas,  Bogor, Jawa Barat pada Rabu (9/4). 

Pramono datang ke TPS bersama istri dan anak lelakinya sekitar pukul 08.30 WIB. Dengan menggunakan batik biru lengan panjang, ia tersenyum menunjukkan jari kelingkingnya yang sudah ditandai tinta. 

Meski tak menyebut siapa yang dipilih, Pramono bergurau pilihannya sudah bisa dilihat dari warna baju yang dipakainya. 

Dalam kesempatan itu, Pramono juga mengatakan agak kesulitan menentukan pilihan sebab untuk daftar caleg, tak ada foto yang dipajang. Hal ini berbeda dengan DPD yang dalam kertas suaranya terpajang foto calon.

"Ada yang tidak saya kenal. Tapi ada juga yang saya kenal. Sudahlah, yang penting tetap memberikan suara," katanya. 

Pramono juga mengatakan akan memantau proses perhitungan suara di rumah. Apalagi perhitungan suara cepat dari berbagai lembaga banyak beredar. Menurutnya, dari situ, bisa dibandingkan rata-rata perolehan suara. 

Redaktur : Hazliansyah
Reporter : Esthi Maharani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar