Home >> >>
Wiranto: Wartawan, Jangan Golput Ya!
Rabu , 09 Apr 2014, 11:55 WIB
Republika/Citra Listya Rini
Wiranto tiba di TPS10 Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak wartawan yang meliput capres Partai Hanura Wiranto di TPS10 Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (9/4). Sejak pagi wartawan sudah berkerumun menunggu kehadiran pasangan Hary Tanoesoedibjo itu. 

Wiranto bersama istri tiba di TPS10 sekira pukul 09.00 WIB. Keluar dari mobil sedan warna hitamnya, Wiranto dan istri langsung diserbu wartawan. "Silakan ibu bapak yang mau memilih," kata Wiranto kepada warga sekitar yang turut memilih di TPS10. 

Usai menyerahkan undangan ke panitia pemungutan suara (PPS), Wiranto dan istri langsung duduk di antara para pemilih lainnya. Terlihat Wiranto menyapa warga dan sedikit berbincang sambil menunggu giliran. 

TPS10 cukup panas lantaran banyak orang yang mengitari lokasi pencoblosan ini. Pun, udara panas yang cukup menyengat semakin membuat keringat mengucur. Wiranto dan yang lainnya, termasuk wartawan harus menyeka keringat sesekali.

Sambil menunggu, Wiranto berkata, "Ini kok lebih banyak wartawannya ya daripada pemilih. Kalian wartawan sudah nyoblos belum? Jangan golput ya!". Sontak, suasana di TPS10 pun mendadak dipenuhi canda tawa. 

Wiranto dan istri mendapat nomor urut 111 dan 112 di TPS10. Giliran menyoblos pun tiba buat Wiranto dan istri. Kilatan blitz kamera dan sorotan kamera tv pun langsung tertuju ke Wiranto dan istri yang berdiri di bilik suara. 

Kurang lebih lima menit menyoblos, Wiranto dan istri keluar dari bilik suara menuju kotak suara. Sambil mengangkat surat suara keduanya mengarah ke arah para wartawan. Setelah itu Wiranto dan istri menyelupkan jari kelingkingnya ke tinta suara yang berwarna ungu.

Usai menyoblos Wiranto lagi-lagi diberondong pertanyaan oleh wartawan. Usai nyoblos, Wiranto mengatakan bakal menemui Hary Tanoesoedibjo untuk memantau penghitungan suara. 

"Nanti kita tunggu ya hasilnya. Jadi jangan mereka-reka," ujar sang jenderal sebelum masuk mobil sedan hitamnya. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Citra Listya Rini
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar