Home >> >>
Ini Harapan Penyandang Tunanetra di Pileg 2014
Rabu , 09 Apr 2014, 14:11 WIB
Penyandang tuna netra menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2012-2017 di TPS 11, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (11/7). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemilihan umum legislatif 2014 diharapkan mampu membawa perubahan terhadap rakyat dan bangsa Indonesia. Tak terkecuali bagi penyandang tunanetra. Mereka berharap ada perubahan berarti dalam hidup mereka sebagai penyandang disabilitas.

Seperti yang diungkapkan  Ila Khadija (35 tahun). Menurut penyandang tuna netra ini, pemilu berkali-kali dilakukan tapi ia merasa tak ada perubahan. Tidak ada perkembangan berarti dalam hidupnya meski berkali-kali pemilu digelar. Hanya janji-janji yang didengarnya melalui televisi saat kampanye dilangsungkan.

Warga Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung ini mengaku hanya dijanjikan perubahan dan perubahan dalam setiap pemilu. Namun kesejahteraan dan keadilan tak pernah mereka rasakan. Bahkan, diskriminasi hingga kini masih dirasakannya.

"Yang menang di pemilu ini jangan lupakan kami. Beri lapangan kerja dan kesejahteraan," katanya saat ditemui ROL usai mencoblos di TPS 06 Gedung Wyata Guna Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cicendo, Rabu (9/4).

Dia juga berpesan kepada pemimpin dan wakil rakyat untuk tak mementingkan dirinya sendiri dan kelompoknya. "Cintai rakyat, bukan cintai jabatan," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan Ade Rahmat (38 tahun). Penyandang tunanetra warga Gg Kina Jalan Pajajaran Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cicendo ini berharap, para wakil rakyat memperhatikan aspirasi penyandang cacat. "Kita (tuna netra) ini ada 6 juta orang loh di Indonesia. Jangan sepelekan. Jangan cuma janji-janji saja," ujarnya.

Sebagai mantan pengurus ormas, dia mengaku kerap didatangi calon-calon legislatif untuk 'meminta' suara. Permintaan itu datang saat pemilu akan dilangsungkan. Ia mengaku kecewa lantaran hanya didatangi saat menjelang pemilu.

"Kalau butuh mereka minta-minta. Kalau sudah jadi mereka lupa dengan kita," ujarnya.

Redaktur : Maman Sudiaman
Reporter : c30
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar