Home >> >>
KPPS Tak Jemput Suara ke Rumah Sakit
Rabu , 09 Apr 2014, 14:28 WIB
Penyandang disabilitas memasukan surat suara ke kotak suara pada simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS, Jakarta, Jumat (14/2). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tidak akan menjemput suara ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Riau, meski lokasinya berdekatan dengan kantor Komisi Pemilihan Umum Riau.

"Kita tidak akan menjemput suara ke rumah sakit karena sangat repot, jika kita membawa-bawa kotak suara yang jumlahnya ada empat," kata Ketua KPPS 09, Kelurahan Sumahilang, Kecamatan Pekanbaru Kota, Budi di Pekanbaru, Rabu (9/4).

Selain membawa kotak suara, menurutnya, tentu juga harus membawa saksi-saksi dari peserta pemilu legislatif, dimana saksi yang hadir di TPS tersebut berjumlah 10 orang.

Secara teknis, jelasnya, jika memang petugas akan menjemput suara, maka akan ada sekitar belasan atau lebih dari 20-an petugas dan saksi yang akan mendatangi.

"Ini tentu juga akan mengganggu kenyamanan di rumah sakit," katanya.

Hal lain yang menyulitkan bagi pihak KPPS di Kota Pekanbaru adalah mengenai prosedur sebagai pemilih dengan ketentuan harus telah memiliki formulir keterangan pindah memilih dari tempat asal.

"Untuk mengakomodir hal seperti ini, tentunya pemberitahuan seharusnya dilakukan KPU setempat sebelumnya. Sehingga jelas siapa pemilih yang akan dituju," ucapnya.

Di RSUD Arifin Achmad saat ini tidak ada TPS khusus yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru.

Staf Humas dari RSUD Arifin Achmad Robert membenarkan tidak adanya TPS khusus di rumah sakit. Hal tersebut cukup mencemaskan manajemen rumah sakit karena ada warga yang memiliki hak pilih, namun sedang berada yang menjalani rawat inap.

"Biasanya kami disurati bahwa akan ada TPS khusus, tetapi yang sekarang ini tidak ada," katanya.

Dengan begitu, lajutnya, ada potensi para pemilih di rumah sakit baik itu pasien dan perawat dikhawatirkan akan kesulitan untuk menyalurkan hak politik mereka.

Bahkan, manajemen RSUD yang berada di Pekanbaru akan disibukkan jika harus pasien rawat inap yang pergi ke TPS terdekat. "Kami dibuat bingung soal ini," ujarnya.

Redaktur : Indira Rezkisari
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar