Home >> >>
Golkar Mengaku Kalah di Wilayah Ini
Rabu , 09 Apr 2014, 14:49 WIB
Republika/Yogi Ardhi
Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar mengaku kekalahan di sejumlah wilayah pemilihan umum legilslatif (pileg) 2014. Sekertaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengatakan hal tersebut saat ditemui di Gedung DPP Golkar, Jakarta, Rabu (9/4).

Dikatakan Idrus, prediksi umum tersebut tampak di beberap provinsi seperti, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan sebagian Sulawesi juga Kalimantan. "Kalau di tempat-tempat itu, sudahlah (Golkar kalah)," kata dia, kepada wartawan.

Akan tetapi, dia yakin benar, di beberapa wilayah pemilihan kunci, seperti Jawa Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Tengah, serta Sulawesi Selatan, Golkar dikatakan dia pasti menang. "Kalau di wilayah lain, ya, sudahlah, kita (Golkar) sudah pasti menang," yakin dia.

Meski Idrus tidak punya data pasti apa yang dia prediksikan itu, namun, kata dia, melihat tren pemilihan para pemilih pada wilayah yang dimaksud, Golkar lebih populer. " Ya, angkanya, antara harapan dan fakta saja lah," ujar dia.

Seperti diketahui, Rabu (9/4) adalah penentuan tentang siapa yang pantas untuk mewakili 285 juta rakyat Indonesia di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), DPD, dan DPRD. Golkar, adalah salah satu partai besar yang selalu hadir dalam sejarah pemilihan rakyat.

Namun, sepanjang dua pemilu terakhir, 2009 dan 2004, Golkar kerap gagal mendominasi perolehan suara di kursi DPR-RI. Bagaimana dengan pemilu kali ini? Hingga sekarang, proses pemilihan sampai wilayah Indonesia bagian barat, telah ditutup, namun perolehan suara para peserta pemilu belum tercatat.

Jika mengacu pada hasil survei beberapa lembaga sebelum pemilu berlangsung hari ini, tidak ada yang menempatkan Golkar sebagai partai pemenang. Suara Golkar diprediksi hanya menempati posisi kedua setelah PDI Perjuangan.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : bambang noroyono
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar