Petugas Logistik KPU Kota Yogyakarta menunjukkan surat suara yang rusak di Gudang Pengelolaan Logistik Pemilu Kota Yogyakarta, Jumat (7/3).
REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA -- Sejumlah masyarakat yang ikut memberikan suara dalam Pemilu Legislatif, mengeluhkan ukuran surat suara yang terlalu besar. Karena itu kata Ketua Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Dawan, Kabupaten Klungkung, H Mugni, masyarakat banyak yang kesulitan mencoblos.
"Apalagi pemilih yang sudah berusia lanjut, mereka pasti meminta bantuan saksi atau pihak lain untuk membantu mencobloskan," kata Mugni, di sela-sela acara pencoblosan di TPS 1 Kampung Kusamba, Desa Kusamba, Dawan.
Dengan kondisi itu lanjut Mugni, unsur kerahasiaan jadi masalah. Namun pihaknya mengalami kesulitan, karena hampir setiap TPS yang dikunjunginya, terlihat kejadian yang sama. Murgni menyebut hal tersebut menjadi catatan, untuk perbaikan pelaksanaan pemilu ke depan.
Ketua PPS 29 Kelurahan Karangasem, Kecamatan Kota Karangasem, Kabupaten Karangasem, Hasbi Ihsan, mengemukakan hal senada dengan Mugni. Bahwa akibat kertas suara yang terlalu lebar, membuat para pemilih kerepotan mencari tanda gambar partai atau nama calon yang akan didukungnya. Karena itu sebut Hasbi, banyak para pemilih yang sudah di dalam bilik suara, keluar untuk meminta bantuan petugas.
"Mereka bingung mencari tanda gambar partai yang akan didukung, karena kertas suara terlalu besar, apalagi ada empat kertas suara," katanya.
Ketua PPS Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, I Nengah Timur mengakui kalau masyarakat mengalami kesulitan untuk mencoblos. Seharusnya tambah Timur, sebelum masuk ke biliki suara, mereka bisa melihat contoh kertas suara yang ditempel di papan pengumuman di pintu masuk areal pencoblosan. "Tapi karena mereka ingin cepat-cepat mencoblos, jadi tidak mempedulikan contoh kertas suara yang ada di papan pengumuman dan akhirnya kesulitan setelah ada di dalam bilik suara," kata Timur.