REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Usai waktu pencoblosan di pemilihan umum (pemilu) legislatif 2014 yang digelar Rabu (9/4) ditutup, Wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Tri Rismaharini akan memantau logistik pemilu di lima wilayah pinggiran Kota Surabaya.
Sebenarnya, wali kota yang akrab disapa Risma itu yakin tidak ada kekeliruan maupun kecurangan pemilu legislatif yang terjadi di Surabaya.
“Ini karena pemilu di Surabaya selama sekian tahun ini tidak terjadi apa-apa,” ujarnya saat ditemui wartawan usai menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01, Kelurahan Jajartunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Rabu.
Namun untuk memastikan logistik pemilu, Risma akan mengunjungi lima wilayah di Kota Surabaya. Rencananya ia akan mengunjungi lima Kecamatan, yaitu Karang Pilang, Gunung Anyar, Rungkut, Bulak, dan Pakal.
“Saya ingin memantau kecamatan-kecamatan itu karena untuk melihat logistik pemilu di wilayah-wilayah Surabaya yang (letaknya) paling pinggir,” ujarnya.
Risma berencana akan memantau wilayah-wilayah itu setelah waktu pencoblosan berakhir nanti siang pukul 13.00 WIB. Risma menegaskan, jika memang terjadi kecurangan saat pemilu, pihaknya akan menyerahkannya ke aparat hukum dan panitia pengawas pemilu (panwaslu). Namun dibalik kekhawatiran itu semua, Risma yakin kondisi Surabaya tetap kondusif. Pada pemilu kali ini, Risma mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01, Kelurahan Jajartunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya sekitar pukul 07.25 WIB.
Risma datang beserta suaminya Djoko Saptoadji dan dua anaknya Fuad Nenardi, dan Tantri Gunarmi. Dalam kesempatan itu, ia menjadi pemilih pertama yang mencoblos di TPS itu.