Home >> >>
Duh! Warga Jepang Ditangkap di TPS, Kenapa?
Rabu , 09 Apr 2014, 18:23 WIB
republika.co.id
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Perempuan warga negara Jepang, Nishi Yoshimi (40) ditangkap petugas imigrasi saat duduk di dalam salah satu tempat pemungutan suara di Gampong (desa) Laksana Kota Banda Aceh, Rabu (9/4).

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Banda Aceh Usman mengatakan warga negara Jepang itu ditangkap sekitar pukul 15.00 WIB.

"Yang bersangkutan ditangkap saat duduk di dalam TPS 1 Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Kami belum tahu alasan dia duduk di dalam TPS tersebut, " kata Usman.

Usman menjelaskan keberadaan warga negara Jepang di TPS tersebut berawal dari informasi warga. Berdasarkan informasi tersebut, Kantor Imigrasi Banda Aceh menurunkan tiga orang untuk menyelidikinya.

Sesampainya di TPS itu, kata dia, petugas imigrasi melihat warga Jepang tersebut sedang duduk di dalam tempat pemungutan suara. Yang bersangkutan langsung diminta memperlihatkan dokumen keimigrasiannya.

"Yang bersangkutan tidak bisa memperlihatkan paspornya. Akhirnya, warga Jepang itu dibawa ke Kantor Imigrasi untuk menjalani pemeriksaan," kata Usman menjelaskan.

Dari pemeriksaan awal, jelas Usman, warga negara Jepang yang bisa berbahasa Indonesia tersebut menggunakan visa on arrival atau kunjungan. Namun, belum diketahui motifnya berada di TPS.

"Kami masih mendalami pemeriksaannya, termasuk pekerjaannya. Di Banda Aceh, warga negara Jepang itu menginap di sebuah hotel berbintang," ungkap Usman.

Pemilu Legislatif di Aceh diikuti sebanyak 15 partai politik, dan tiga diantaranya adalah partai politik lokal yakni Partai Nasional Aceh, Partai Aceh dan Partai Damai Aceh.

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar