Home >> >>
Tak Ada TPS Keliling, Pasien di RS Indramayu Golput
Rabu , 09 Apr 2014, 21:39 WIB
Antara//Rudi Mulya
Pengendara melintas di depan atribut sosialisasi ajakan untuk tidak Golput yang dipasang di jalan raya kawasan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan pasien rawat inap di RSUD Indramayu terpaksa tidak dapat menyalurkan hak suaranya dalam pemilu legislatif, Rabu (9/4). Pasalnya, tidak ada panitia pemungutan suara (PPS) keliling yang mendatangi mereka di rumah sakit.

''Saya sangat kecewa, tidak bisa menyalurkan suara dalam pemilu ini,'' ujar salah seorang pasien asal Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Tardin (45).

Tardin mengaku, sebelum masuk ke rumah sakit, sengaja membawa surat undangan untuk mencoblos. Namun ternyata, surat yang dibawa dari rumahnya itu tidak bisa digunakan karena tidak ada petugas TPS keliling yang datang ke rumah sakit.

Kekecewaan juga disampaikan seorang pasien asal Desa/Kecamatan Balongan, Kusniah (52). Dia mengatakan, sengaja mempersiapkan surat undangan untuk mencoblos.

''Saya rugi tidak bisa mencoblos karena sudah punya caleg yang akan saya coblos,'' kata Kusniah.

Sementara itu, salah seorang dokter jaga RSUD Indramayu, dr Rouf, menjelaskan, tahun ini memang tidak ada petugas PPS yang keliling ke ruangan-ruangan pasien rawat inap. Pihak rumah sakit hanya menghimbau keluarga pasien yang sedang membesuk untuk menyalurkan suaranya di TPS yang berdekatan di rumah sakit.

''Total pasien yang menjalani rawat inap sekitar 300 orang. Mereka tidak dapat mencoblos karena tidak ada TPS keliling,'' terang Rouf

Redaktur : Maman Sudiaman
Reporter : Lilis Sri Handayani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar